• About
  • Contact
  • Sitemap
  • Privacy Policy

Makalah Komunikasi Persuasif (Ciri dan Fungsinya)

 on Minggu, 27 Maret 2016  



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi adalah suatu aspek kehidupan manusia yang paling mendasar, penting, dan kompleks. Kehidupan sehari-hari kita sangat dipengaruhi oleh komunikasi kita sendiri dengan orang lain, bahkan oleh pesan yang berasal dari orang yang kita tidak tahu (we can not not communication).
Karena kekompleksan komunikasi, maka Little John mengatakan, komunikasi adalah sesuatu yang sulit untuk didefinisikan. Sementara itu, menurut ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia, komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain, agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya.
Berhasil tidaknya suatu komunikasi tergantung dari kelima elemen dasar tersebut. Bagaimana komunikator bisa mempengaruhi komunikannya, sehingga bisa bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh komunikator, bahkan bisa merubah sikap dan perilaku dari komunikan tersebut. Namun, komunikator, pesan, saluran yang bagaimana yang akan bisa merubah sikap dan perilaku komunikan.
Dalam ilmu komunikasi, kita mengenal adanya komunikasi persuasif, yaitu komunikasi yang bersifat mempengaruhi audience atau komunikannya, sehingga bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh komunikator. Menurut K. Andeerson, komunikasi persuasif didefinisikan sebagai perilaku komunikasi yang mempunyai tujuan mengubah keyakinan, sikap atau perilaku individu atau kelompok lain melalui transmisi beberapa pesan. 

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalaha diatas dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah ciri-ciri komunikasi persuasif
2. Apakah fungsi komunikasi persuasif

C. Kegunaan Penelitian

Adapun makalah yang penulis susun memiliki bebarapa keguanaan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui ciri-ciri komunikasi persuasif
2. Untuk mengetahui fungsi komunikasi persuasif






BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi Persuasif

Istilah “persuasi” atau dalam bahasa inggris persuasion bersal dari kata Latin persuasio, yang secara harafiah berarti hal membujuk, hal mengajak, atau menyakinkan. Dalam ilmu komunikasi, kita mengenal adanya komunikasi persuasif, yaitu komunikasi yang bersifat mempengaruhi audience atau komunikannya, sehingga bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh komunikator. Menurut K. Andeerson, komunikasi persuasive didefinisikan sebagai perilaku komunikasi yang mempunyai tujuan mengubah keyakinan, sikap atau perilaku individu atau kelompok lain melalui transmisi beberapa pesan. Sedangkan menurut R. Bostrom bahwa komunikasi persuasif adalah perilaku komunikasi yang bertujuan mengubah, memodifikasi atau membentuk respon (sikap atau perilaku) dari penerima.

Komunikasi persuasif ini dapat dipergunakan dalam komunikasi politik. Yang dikehendaki dalam komunikasi persuasif adalah perubahan perilaku, keyakinan, dan sikap yang lebih mantap seolah-olah perubahan tersebut bukan atas kehendak komunikator akan tetapi justru atas kehendak komunikan sendiri. Persuasi yaitu menggunakan informasi tentang situasi psikologis dan sosiologis serta kebudayaan dari komunikan, untuk mempengaruhinya, dan mencapai perwujudan dari apa yang diinginkan oleh message Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar komunikasi kita menjadi persuasif atau bisa mempengaruhi orang lain.

1. Komunikator
Komunikator atau sumber adalah orang-orang yang akan mengkomunikasikan suatu pesan kepada orang lain. Agar komunikasi yang dilakukan oleh komunikator menjadi persuasif, maka komunikator harus mempunyai kredibilitas yang tinggi.  Yang dimaksud dengan kredibel disini adalah komunikator yang mempunyai pengetahuan, terutama tentang apa yang disampaikannya. 

2. Pesan.
Pesan adalah hal-hal yang disampaikan oleh pengirim kepada penerima, yang bertujuan agar komunikan melakukan hal-hal yang disampaikan dalam pesan tersebut.Sama halnya dengan sumber atau komunikator, pesan juga sangat berpengaruh terhadap persuasif tidaknya komunikasi yang kita lakukan.

3. Saluran.
Saluran adalah media atau sarana yang digunakan supaya pesan dapat disampaikan oleh sumber kepada si penerima.Supaya komunikasi bisa persuasif, maka media atau saluran yang digunakan harus tepat.Saluran atau media harus mempertimbangkan karakteristik kelompok sasaran, baik budaya, bahasa, kebiasaan, maupun tingkat pendidikan, dan lain-lain.

4. Penerima.
Penerima adalah orang-orang yang menerima pesan dari komunikator, yang biasa disebut dengan komunikan.Dalam berkomunikasi, khalayak sasaran komunikan juga perlu menjadi perhatian. Bagaimana karakteristik kelompok sasaran, baik budaya, bahasa, kebiasaan, maupun tingkat pendidikan, dan lain-lain, sangat dibutuhkan dalam memformulasikan pesan yang akan disampaikan. Ketika kita berkomunikasi dengan masyarakat kelas bawah, maka bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan tingkat pendidikan masyarakat, jangan sampai kita menggunakan kata-kata yang tidak dimengerti oleh masyarakat. 

B. Ciri-Ciri Komunikasi Persuasif

Komunikasi persuasi sebagai suatu teknik mempengaruhi manusia dengan jalan memanfaatkan atau mengunakan data dan fakta pshycolos dan sosiologi dari komunikasi yang hendak dipengaruhi. Persuasi memiliki ciri-ciri, yaitu :
1. Kejelasan tujuan.
Tujuan komunikasi persuasif adalah untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku
2. Memikirkan secara cermat orang yang dihadapi.
Sasaran persuasi memiliki keragaman yang cukup kompleks. Keragaman tersebut dapat dilihat dari karakteristik demografis, jenis kelamin, level pekerjaan, suku bangsa, hingga gaya hidup.
3. Memilih strategi komunikasi yang tepat. 
Strategi komunikasi persuasif merupakan perpaduan antara perencanaan komunikasi persuasif dengan manajemen komunikasi. 

C. Fungsi Komunikasi Persuasif

Tiga fungsi utama komunikasi persuasif adalah control function, consumer protection function, dan knowledge function. Ada 3 jenis pola komunikasi, yaitu:
1. Komunikasi Asertif, yaitu kemampuan komunikasi yang mampu menyampaikan pendapat secara lugas kepada orang lain (communicate) namun tidak melukai atau menyinggung secara verbal maupun non verbal (tidak ada agresi verbal dan non verbal).
2. Komunikasi Pasif, yaitu pola komunikasi yang tidak mempunyai umpan balik yang maksimal sehingga proses komunikasi seringkali tidak efektif.
3. Komunikasi Agresif, yaitu pola komunikasi yang mengutarakan pendapat/ informasi atau pesan secara lugas namun terdapat agresi verbal maupun non verbal. 
Mempengaruhi seseorang adalah melakukan suatu peran (dalam pengertian secara kasar, yang mempengaruhi kepercayaan atau minat) mengunakan semacam bentuk komunikasi, biasanya bahasa. Suatu kemampuan berbicara atau melakukan suatu peran adalah suatu tindakan yang harus diinginkan dan hanya memiliki beberapa efek tertentu yang bernama keadaan psikologis atau tindakan yang disengaja.
Dalam dimana kita ingin agar cerita kita dipercaya dan ingin mempengaruhi tindakan dari orang orang yang membaca cerita kita oleh karena itu penting mengetahui bagaimana bisa melakukan komunikasi yang persuasif kepada masyarakat agar mendapat umpan balik yang menguntungkan bagi perusahaan. 


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi persuasif merupakan bentuk komunikasi yang mepengaruhi komunikannya sehingga bertindak sesuai dengan apa yang dinginkan oleh komunikatornya mungkin juga dapat merubah sikap dari komunikannya, namun  pesan yang akan disampaikan komunikator kepada komunikannya harus menjadi hal besar yang perlu di perhatikan karena akan merubah sikap dan perilaku komunikannya. Hal yang dapat mempengaruhi dalam komunikasi persuasif diantaranya, komunikator, pesan, saluran, penerima.
B. Saran
Saat komunikasi persuasif dilakukan maka komunikator tidak diperkenankan untuk: Menggunakan data palsu, data yang sengaja dirancang untuk menonjolkan kesan tertentu, data yang dengan sengaja diejawantahkan secara salah, dibelokkan, atau bukti yang benar tapi tidak ada hubungannya untuk mendukung suatu pernyataan atau mengesahkan sesuatu. Tidak diperkenankan untuk mengaku sebuah kepastian sudah dibuat padahal situasinya masih sementara, dan derajat kemungkinan situasi masih dapat berubah.



DAFTAR PUSTAKA

http://erpandsima.blogspot.co.id/2014/05/teori-dalam-komunikasi-persuasif. Html #sthash .ssftFolL.dpuf.
Effendi Onong Uchjana. Komunikasi, Teori dan Praktek, Bandung: PT.Remaja Rosda karya, 1990.
Suranto AW. Komunikasi Interpersonal, Yogjakarta: Graha Ilmu, 1999.
Rakhmat, J,  Psikologi Komunikasi, Bandung: Remadja Karya, 1986.
S. Djuarsa Senjaya, Teori Komunikasi, Jakarta :Universitas Terbuka, 1994.
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2008.

Makalah Komunikasi Persuasif (Ciri dan Fungsinya) 4.5 5 Unknown Minggu, 27 Maret 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi adalah suatu aspek kehidupan manusia yang paling mendasar, penting, dan kompl...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

J-Theme